Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, sering dijuluki dengan sebutan Ambon Manise,
yang berarti “Ambon yang manis.” Julukan ini bukan sekadar kiasan, tetapi benar-benar mencerminkan keramahan masyarakatnya,
keindahan alam yang tiada tara, serta kekayaan budaya dan sejarah yang unik.
Baca juga : Gaya hidup rrq lemon sang king midlen
Baca juga : petualangan menaklukan gunung binaiyan
Baca juga : Los Millonarios liver plate Fanatisme
Baca juga : Rekam jejak karier El Rumi
Baca juga : reshuffle kabinet jilid dua yang penuh pertanyaaan
Kota ini terletak di Pulau Ambon, salah satu pulau utama di Kepulauan Maluku, yang dikelilingi Laut Banda nan eksotis. Dengan luas wilayah sekitar 377 km² dan
penduduk lebih dari 400 ribu jiwa, Ambon menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, serta gerbang utama untuk menjelajahi Maluku.
Posisi geografis Ambon sangat strategis, berada di jalur perdagangan rempah sejak berabad-abad lalu. Inilah yang membuatnya menjadi salah satu pusat pertemuan berbagai bangsa, mulai dari Portugis, Belanda, Arab, hingga bangsa Asia lainnya. Warisan pertemuan budaya tersebut masih bisa dilihat dari bangunan bersejarah, tradisi lokal, hingga kuliner yang beragam.
UNESCO bahkan telah menetapkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia pada tahun 2019. Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Ambon, yang terkenal akan suara merdunya dan talenta luar biasa di dunia tarik suara. Maka, berwisata ke Ambon bukan hanya soal pantai dan alam, melainkan juga tentang budaya dan seni yang begitu kaya.
Wisata Alam: Surga Bahari dan Keindahan Tropis
http://www.imagemouvement.com
1. Pantai Natsepa
Pantai Natsepa adalah ikon wisata bahari Ambon yang terletak sekitar 30 menit dari pusat kota. Pasir putih yang lembut berpadu dengan air laut biru kehijauan menciptakan suasana menenangkan. Keunikan pantai ini adalah kuliner khasnya: rujak Natsepa. Potongan buah segar seperti mangga, nanas, pepaya, dan kedondong disiram bumbu kacang manis pedas yang khas. Rujak ini menjadi teman sempurna menikmati angin pantai.
Pantai Natsepa juga terkenal ramah untuk anak-anak, karena ombaknya tenang dan garis pantainya cukup panjang. Banyak wisatawan yang datang pada pagi atau sore hari untuk berenang, bermain pasir, atau sekadar bersantai menikmati panorama laut.
2. Pantai Liang (Pantai Hunimua)
Pantai Liang yang berjarak sekitar 40 km dari Ambon pusat, pernah dinobatkan oleh UNDP dan Departemen Pariwisata sebagai salah satu pantai terindah di Indonesia. Pasirnya putih halus, air lautnya jernih, serta suasananya masih sangat alami. Pantai ini sangat cocok untuk kegiatan snorkeling, berenang, maupun sekadar berfoto. Banyak wisatawan yang menyebut Liang sebagai “permata tersembunyi” Ambon.
3. Pantai Pintu Kota
Salah satu pantai paling unik di Ambon adalah Pantai Pintu Kota. Sesuai namanya, pantai ini memiliki formasi batu karang besar yang berlubang menyerupai sebuah gerbang atau pintu raksasa. Lubang karang yang menghadap langsung ke Laut Banda menciptakan pemandangan dramatis, terutama saat matahari terbenam. Tidak heran banyak fotografer menjadikan Pintu Kota sebagai objek favorit.
4. Pantai Namalatu
Pantai ini berada di Desa Latuhalat dan berjarak sekitar 15 km dari pusat kota. Daya tariknya terletak pada jajaran batu karang besar berwarna cokelat yang berjajar rapi di sepanjang bibir pantai. Suasana di Pantai Namalatu tenang, cocok untuk mereka yang ingin melepas penat. Biaya masuknya sangat terjangkau, sekitar Rp5.000 per orang, menjadikannya favorit bagi wisatawan lokal.
5. Pantai Santai
Seperti namanya, pantai ini ideal untuk bersantai bersama keluarga. Air lautnya jernih, pasirnya lembut, dan suasananya sangat bersahabat. Banyak wisatawan datang untuk snorkeling karena biota laut di sekitar Pantai Santai masih terjaga. Ada juga penyewaan speedboat untuk mengelilingi perairan sekitar.
6. Pantai Hukurila
Pantai Hukurila dikenal karena memiliki gua bawah laut sepanjang kurang lebih 15 meter yang sangat menantang bagi penyelam. Pasir pantainya kecokelatan, berbeda dengan kebanyakan pantai lain di Ambon. Pemandangan bawah laut Hukurila menyimpan terumbu karang warna-warni dan ikan tropis yang menawan.
7. Pantai Ora
Meski letaknya di Pulau Seram, Pantai Ora sering menjadi tujuan utama wisatawan yang datang melalui Ambon. Pantai ini dijuluki “Maladewa-nya Indonesia” karena air lautnya yang sangat jernih, pasir putih, serta penginapan terapung yang menawan. Perjalanan menuju Ora memang cukup panjang, namun panorama yang ditawarkan benar-benar sepadan.
8. Pulau Nusa Pombo
Pulau kecil tak berpenghuni ini merupakan surganya penyelam dan pencinta snorkeling. Terumbu karangnya masih terjaga, ikan-ikan berwarna-warni berenang bebas, dan suasana pulau sangat sepi. Cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus petualangan.
Wisata Budaya dan Sejarah
1. Benteng Victoria
Benteng Victoria atau sering disebut Benteng Nieuw Victoria adalah benteng peninggalan Portugis pada tahun 1575 yang kemudian direbut Belanda. Lokasinya berada di pusat kota, tidak jauh dari Pelabuhan Yos Sudarso. Benteng ini menjadi saksi sejarah panjang, termasuk masa kolonial, peperangan, hingga pembentukan Kota Ambon.
2. Benteng Amsterdam
Benteng Amsterdam berada di Desa Hila dan dibangun oleh VOC pada abad ke-17. Awalnya digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah, kemudian dijadikan benteng pertahanan. Dari atas benteng, pengunjung dapat melihat hamparan laut dan desa yang indah. Bangunan ini menjadi salah satu spot wisata sejarah paling populer di Ambon.
3. Museum Siwalima
Museum ini menjadi tempat terbaik untuk memahami sejarah dan budaya Maluku. Koleksi museum terdiri dari etnografi, kelautan, arkeologi, hingga seni. Ada kerangka ikan paus sepanjang 19 meter yang menjadi daya tarik utama, serta miniatur rumah adat, pakaian tradisional, hingga senjata khas Maluku.
4. Masjid Tua Wapauwe
Masjid ini dibangun pada tahun 1414, menjadikannya salah satu masjid tertua di Indonesia. Keunikannya, masjid ini didirikan tanpa paku, dengan atap dari daun rumbia. Meski sudah berusia lebih dari 600 tahun, masjid ini masih kokoh berdiri dan menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Maluku.
5. Gereja Tua Soya
Selain masjid tua, Ambon juga memiliki Gereja Tua Soya yang dibangun pada tahun 1546 oleh bangsa Portugis. Gereja ini adalah salah satu gereja Protestan tertua di Indonesia. Lokasinya berada di Desa Soya, di atas perbukitan yang memberikan panorama indah.
6. Taman Pattimura
Taman ini didedikasikan untuk pahlawan nasional Maluku, Kapitan Pattimura. Selain patung besar Pattimura, taman ini sering digunakan untuk acara budaya, olahraga, maupun tempat bersantai warga kota.
Wisata Modern dan Rekreasi Keluarga
Ambon tidak hanya menawarkan wisata alam dan sejarah, tetapi juga hiburan modern.
- Waterboom Waitatiri: Waterpark dengan konsep alami dan modern, dilengkapi seluncuran air, kolam arus, dan wahana keluarga.
- Waterpark Citraland: Terletak di kawasan Sirimau, memiliki wahana air lengkap dengan tiket terjangkau.
- Maluku City Mall (MCM): Pusat belanja modern terbesar di Ambon, lengkap dengan food court, bioskop, dan toko oleh-oleh.
Kuliner Khas Ambon
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Ambon tanpa mencicipi kulinernya. Beberapa makanan khas antara lain:
- Rujak Natsepa: Ikon kuliner pantai.
- Papeda dengan ikan kuah kuning: Bubur sagu yang dimakan bersama ikan laut berbumbu kunyit.
- Ikan asap (ikan cakalang/ikan tuna): Dimasak dengan cara diasap, aroma dan rasanya sangat khas.
- Kue bagea dan kue sagu gula: Kue tradisional berbahan dasar sagu, legit dan gurih.
- Sambal colo-colo: Sambal segar khas Maluku yang sering menemani hidangan ikan.
Festival dan Acara Budaya
Ambon juga ramai dengan kegiatan budaya, di antaranya:
- Festival Musik Ambon: Menampilkan bakat musik lokal dan internasional.
- Festival Teluk Ambon: Parade laut, lomba perahu, dan atraksi budaya.
- Pattimura Day: Peringatan perjuangan Kapitan Pattimura setiap 15 Mei.
Akses dan Transportasi
Ambon dapat dicapai melalui Bandara Internasional Pattimura, yang melayani penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Makassar, dan kota besar lainnya. Dari bandara ke pusat kota, perjalanan sekitar 40 menit menggunakan mobil atau taksi. Transportasi dalam kota meliputi angkot berwarna-warni, ojek, dan rental mobil.
Itinerary 3 Hari di Ambon
- Hari 1: Pantai Natsepa → Museum Siwalima → Pantai Pintu Kota → Jembatan Merah Putih malam hari.
- Hari 2: Pantai Liang → Masjid Tua Wapauwe → Benteng Amsterdam → Kuliner malam di kota.
- Hari 3: Pantai Santai → Taman Pattimura → Belanja oleh-oleh di Ambon Plaza.
Tips Wisatawan
- Waktu terbaik berkunjung adalah Mei–September saat cuaca cerah.
- Jangan lupa membawa sunblock, topi, dan pakaian ringan.
- Hormati adat lokal, terutama saat berkunjung ke desa-desa adat.
- Gunakan jasa pemandu lokal untuk pengalaman lebih mendalam.
Ambon adalah perpaduan sempurna antara alam, budaya, sejarah, dan keramahan masyarakat.
Dari pantai indah, benteng tua, kuliner khas, hingga musik merdu yang mengalun, semuanya membuat Ambon pantas disebut Ambon Manise.
Kota ini bukan hanya tujuan wisata, melainkan juga pengalaman batin yang mengajarkan arti keindahan dan kebersamaan
