Permainan ADU KEMIRI

permainan adu kemiri

siapa yang pernah mengalami dan menjalani permainan ini?
hemm mungkin yang kelahiran tahun 1980 pasti ngalamin permainan adu kemiri.
buat kelahiran 90an dan 2000 yu kita simak dan bernostalgia dengan permainan adu kemiri.
berikut penjelasan permainan Hidden Gems ADU KEMIRI
Adu Kemiri adalah permainan tradisional khas Indonesia yang melibatkan adu kekuatan antar biji kemiri (Aleurites moluccanus) sebagai alat permainan utama.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak di daerah pedesaan dan mencerminkan nilai-nilai sportivitas, kreativitas lokal, dan interaksi sosial. Kegiatan ini juga merupakan bentuk pemanfaatan sumber daya alam secara sederhana dalam konteks hiburan.
Siapa kemirinya pecah terlebih dahulu, dia kalah. Permainan ini umum di kalangan anak-anak desa dan menggunakan bahan alami.
Kemiri (Aleurites moluccanus) digunakan orang tua untuk bumbu masakan dan minyak, sedangkan anak-anak memanfaatkannya untuk bermain.

Karena biji kemiri cukup keras namun bisa diolah agar lebih kuat, muncullah ide untuk mengadu kekuatan antar biji.

Tradisi ini tidak terdokumentasi dalam sejarah tertulis, tapi hidup secara turun-temurun sejak masa pra-kemerdekaan.
KITERIA BIJI KEMIRI ADU
Pilih biji kemiri yang keras, utuh, dan bulat.
Proses Persiapan Adu Kemiri

Sejarah Adu Muncang: Kegemaran Raja hingga Sanksi Penggal ...

http://www.hobokendive.com/

Pemilihan Biji Kemiri

  • Anak-anak memilih biji kemiri yang bulat sempurna, keras, dan tanpa retak.
  • Beberapa anak mencari kemiri hutan yang dianggap lebih keras dibanding kemiri pasar.

Teknik Penguatan Kemiri

Agar biji kemiri tidak mudah pecah saat diadu, dilakukan proses penguatan:

  1. Penjemuran: Dijemur di bawah sinar matahari selama 2–3 hari agar kadar air berkurang dan biji mengeras.
  2. Perendaman air garam: Beberapa anak merendam kemiri dalam air garam selama semalam, lalu dijemur kembali.
  3. Dibakar ringan: Ada teknik membakar permukaan kemiri sebentar agar lapisannya mengeras. Perlu hati-hati agar tidak gosong.
  4. Pelapisan lilin atau getah: Kadang kemiri dilapisi getah pohon agar lebih tahan benturan.
    Teknik Memukul:
  5. Teknik Ketok: Kemiri dipegang dan diketok langsung ke kemiri lawan.
  6. Teknik Lontar: Kemiri dilempar dari jarak dekat agar pukulan lebih kuat.
  7. Sudut serang: Anak-anak berpengalaman tahu bagian lemah kemiri—biasanya pada sambungan kulit cangkangnya.
    Menyimpan kemiri “pamungkas” yang sangat kuat untuk aduan penting.
  8. Menggertak lawan dengan kemiri berukuran besar atau dicat agar tampak ‘sakti’.
    Penyebab Menurunnya Popularitas
  9. Masuknya gadget, TV, dan game digital ke desa.
  10. Biji kemiri kini lebih sering dibeli matang (sulit menemukan kemiri mentah).
  11. Kurangnya pelestarian permainan tradisional dalam kurikulum atau event sekolah.

Alat Tambahan (Opsional)

Kain lap untuk menjaga agar kemiri tidak lepas saat diadu.

Alas batu kecil atau papan kayu untuk mengadu.

Biji dapat dijemur, direndam air garam, atau dipanaskan ringan untuk meningkatkan kekuatannya.

Beberapa anak melapisi kemiri dengan lilin atau getah agar lebih tahan banting.

manfaat dari permainan adu kemiri
Mengajarkan kompetisi sehat, kejujuran, dan ketelitian.

Mengembangkan keterampilan teknis dalam mempersiapkan kemiri aduan.

Mendorong interaksi sosial di luar ruang digital.

permainan ini masih populer dan menajdi hidden gams.
Saat ini, permainan adu kemiri jarang dimainkan karena tergeser oleh permainan digital. Namun, masih ditemukan di beberapa desa dan dalam festival budaya seperti perayaan 17 Agustus.

Adu kekuatan Kemiri ADU Arum vs eti . ARUM BERTAHAN - YouTube
KategoriKeterangan
Asal UsulBudaya agraris, diwariskan secara turun-temurun (tradisi lisan)
Wilayah PenyebaranJawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
Alat UtamaBiji kemiri yang telah dikeringkan atau dikeraskan
Jumlah PemainMinimal 2 orang (dapat dimainkan berkelompok)
Tujuan PermainanMengadu kemiri; pemenang adalah yang kemirinya tidak pecah
Nilai BudayaSportivitas, kreativitas, kompetisi sehat, kemandirian
StatusTerancam punah; hanya dimainkan di beberapa komunitas atau event budaya

Permainan Adu Kemiri merupakan bentuk ekspresi budaya tradisional yang mencerminkan kearifan lokal, ketahanan budaya, dan rekreasi alami. Meskipun tampak sederhana, permainan ini menyimpan potensi besar sebagai media edukasi karakter, serta sebagai objek wisata budaya dan warisan
Upaya pelestarian secara serius—melalui edukasi, event, dan digitalisasi budaya—diperlukan agar permainan ini tetap dikenal generasi mendatang.

baca juga : Fakta dan Karier Nikita Mirzani
baca juga : Manfaat Playgroup Pada Anak kita
baca juga : Pembelajaran Sejak Dini

About the Author

raadiv

Gue tinggal di kota, tapi suka nongkrong di tempat yang nggak biasa. Hoboken Dive ngebahas hidden gems, kuliner, dan gaya hidup urban dari kacamata lokal.

You may also like these