Pangandaran dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Terletak di pesisir selatan Pulau Jawa,
daerah ini menawarkan panorama pantai indah, ombak yang cocok untuk berselancar,
cagar alam hijau, hingga kuliner laut segar yang menggoda. Setiap tahun ribuan wisatawan datang untuk menikmati pesona tropisnya.

Baca juga : Tragedi Tol Cipali Kecelakaan Maut di Ruas Tol
Baca juga : Minimalisme Kalangan Menengah ke Bawah
Baca juga : jejak karier achmad jufriyanto
Baca juga : Inovasi Perkebunan Pohon Mangga Berkualitas
Baca juga : Petualangan Mendaki Gunung Merbabu
Baca juga : Mabar Free Fire bagi Anak Dampak Nyata
Namun, Pangandaran tidak hanya bercerita soal pasir putih, sunset romantis, atau air laut jernih. Di balik keindahan itu, tersimpan lapisan lain yang jarang terungkap: kisah-kisah misteri, legenda mistis, hingga tempat-tempat yang dipercaya sebagai lokasi keramat. Tak heran, banyak wisatawan datang bukan hanya untuk berlibur, tetapi juga ingin merasakan nuansa gaib dan menyingkap rahasia di balik Pangandaran.
Pantai Pangandaran dan Mitos Laut Selatan
Pesona Pantai yang Terselubung Misteri
Pantai Pangandaran adalah ikon utama daerah ini. Dengan garis pantai yang panjang, air laut biru, dan pasir putih yang lembut, pantai ini selalu ramai dikunjungi. Namun, bagi masyarakat lokal, pantai ini bukan sekadar tempat bermain air. Ada aura mistis yang diyakini berasal dari hubungannya dengan Laut Selatan, wilayah yang erat kaitannya dengan legenda Nyi Roro Kidul.
Larangan Pakaian Hijau
Hampir semua pantai di selatan Jawa, termasuk Pangandaran, punya mitos tentang larangan memakai pakaian berwarna hijau. Warna ini diyakini sebagai warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Konon, siapa pun yang mengenakan pakaian hijau di tepi pantai akan “dipanggil” oleh penguasa laut dan bisa hilang terseret ombak.
Meski secara logika ombak besar Pangandaran memang berbahaya, kepercayaan ini tetap bertahan dan menjadi bagian dari identitas mistis pantai. Banyak wisatawan yang meski tidak percaya penuh, tetap memilih tidak memakai hijau sebagai bentuk penghormatan.
Korban Ombak dan Kisah “Panggilan Gaib”
Kecelakaan laut bukan hal asing di Pangandaran. Setiap tahun ada saja wisatawan yang terseret arus balik (rip current) dan tenggelam. Namun, masyarakat setempat sering mengaitkannya dengan “panggilan gaib”. Cerita ini membuat nuansa mistis pantai semakin kental, apalagi jika kejadian terjadi bertepatan dengan bulan-bulan tertentu yang dianggap sakral.
Goa-Goa Angker di Cagar Alam Pangandaran

http://www.hobokendive.com
Selain pantai, Pangandaran memiliki Cagar Alam yang menyimpan banyak gua dengan kisah misterius. Gua-gua ini dulunya digunakan untuk persembunyian, meditasi, hingga ritual. Kini, selain objek wisata alam, gua-gua tersebut menjadi tujuan wisata mistis.
Goa Jepang
Goa Jepang adalah bunker peninggalan tentara Jepang saat Perang Dunia II. Goa ini dibuat sebagai tempat perlindungan dan pengintaian. Saat memasuki lorong gelapnya, hawa dingin langsung terasa. Banyak pengunjung mengaku mendengar suara langkah kaki, bisikan, bahkan sosok tentara tanpa kepala.
Fakta sejarah memang mencatat banyak pekerja romusha yang meninggal saat membangun goa ini. Tak heran bila tempat ini dianggap angker.
Goa Rengganis
Goa ini terkenal dengan cerita spiritual. Konon, siapa pun yang berendam di aliran airnya akan mendapatkan berkah dan keberuntungan. Goa Rengganis sering dijadikan tempat ritual pembersihan diri. Wisatawan kerap mencoba mandi di sana, bukan hanya karena segar, tapi juga karena penasaran dengan mitosnya.
Goa Lanang dan Goa Parat
- Goa Lanang dipercaya sebagai tempat bertapa tokoh-tokoh masa lalu.
- Goa Parat sering dikaitkan dengan suara-suara aneh yang muncul tanpa wujud. Banyak wisatawan datang hanya untuk membuktikan keberadaan fenomena itu.
Pantai Batu Hiu: Antara Legenda dan Kesakralan
Pantai Batu Hiu adalah destinasi unik dengan batu karang besar menyerupai sirip hiu. Dari atas tebing, wisatawan bisa menikmati panorama laut biru. Namun, di balik keindahannya, pantai ini juga lekat dengan nuansa mistis.
Banyak orang percaya, tempat ini merupakan lokasi keramat yang sering dijadikan tempat semedi. Beberapa pengunjung mengaku mencium aroma bunga atau kemenyan tanpa sumber jelas. Bahkan ada kisah tentang sosok gaib penjaga pantai yang sesekali menampakkan diri.
Pantai Karangnini: Legenda Cinta yang Tragis
Pantai Karangnini bukan sekadar destinasi romantis dengan pohon-pohon rindang. Di balik namanya, tersimpan kisah tragis sepasang kekasih yang berubah menjadi karang karena kutukan. Karang besar yang ada di pantai ini dipercaya sebagai wujud mereka.
Suasana pantai ini sering terasa sunyi dan misterius, terutama menjelang senja. Banyak yang percaya, pantai ini cocok untuk meditasi atau sekadar merenung, karena auranya yang berbeda dari pantai lain.
Ritual Hajat Laut: Persembahan untuk Samudra
Salah satu acara budaya paling terkenal di Pangandaran adalah Hajat Laut, sebuah ritual syukuran nelayan. Tradisi ini dilakukan dengan melarung sesaji ke laut sebagai wujud rasa syukur sekaligus penghormatan kepada penguasa laut.
Acara ini biasanya berlangsung meriah dengan iring-iringan, kesenian tradisional, hingga doa bersama. Meski bernuansa mistis, Hajat Laut juga menjadi daya tarik wisata yang kuat. Banyak wisatawan datang untuk menyaksikan langsung prosesi sakral ini.
Fenomena Misteri Lain di Pangandaran
Selain tempat-tempat utama, ada beberapa fenomena unik yang sering dikaitkan dengan dunia gaib:
- Suara gamelan gaib: Konon terdengar dari arah laut pada malam tertentu.
- Aroma bunga misterius: Sering muncul tiba-tiba di area gua atau pantai.
- Penampakan makhluk halus: Dari sosok wanita bergaun putih, hingga bayangan hitam di bibir pantai.
Walaupun tidak ada bukti ilmiah, cerita-cerita ini terus diwariskan dari generasi ke generasi, menambah daya tarik Pangandaran sebagai wisata mistis.
Tips Menjelajahi Wisata Misteri Pangandaran

- Hormati adat lokal – Hindari memakai hijau di pantai, terutama saat malam.
- Datang dengan pemandu lokal – Terutama jika ingin menjelajah gua atau mengikuti ritual.
- Jangan datang sendirian – Banyak lokasi yang sunyi dan jauh dari keramaian.
- Jaga sikap – Jangan berkata kasar atau meremehkan mitos setempat.
- Bawa perlengkapan lengkap – Senter, sepatu nyaman, dan air minum jika masuk ke area gua.